SELEKSI BAKTERI PENGHASIL ANTIBIOTIK DARI RHIZOSFER MANGROVE UNTUK PENGENDALIAN VIBRIOSIS PADA UDANG WINDU
Keywords:
Antibiotik, Probiotik, Vibriosis, Udang WinduAbstract
Shrimp that live in natural habitats and in farming are often exposed to vibriosis disease caused by Vibrio infection. Currently the prevention of the disease in shrimp caused by pathogenic bacteria using synthetic antibiotics and other drugs. However, the use of antibiotics and drugs that are not wise has given rise to a new problem, namely the existence of pathogenic bacterial resistance to antibiotics, residues in shrimp body and reduce consumer confidence in the quality of the product. An alternative to prevention of disease in shrimp fishery commodities in particular is the use of natural antibiotic-producing bacteria that can inhibit growth and kill pathogenic bacteria. Selection of antibiotic-producing bacteria from the mangrove rhizosphere based on their ability to inhibit Vibrio harveyi which is bacterium of vibriosis disease-causing. Selection of antibiotic-producing bacteria from the mangrove rhizosphere was carried out based on their ability to inhibit Vibrio harveyi bacteria that cause vibriosis using the well diffusion method. Determination of inhibitory activity was carried out based on the formation of a clear zone around the well containing the test bacterial culture. A total of 12 bacteria had antibacterial activity from 32 bacteria isolated from the mangrove rhizosphere. The bacterial isolate Sn 1.1 was the bacterial isolate that had the highest antibacterial activity among the 12 bacterial isolates with an inhibition zone diameter of 18.43 mm. Thus, the isolate Sn 1.1 is a potential isolate to be used as a probiotic to control vibriosis in tiger shrimp.
Abstrak
Udang yang hidup di habitat alami maupun dalam pembudidayaan sering terkena penyakit vibriosis yaitu penyakit akibat infeksi Vibrio. Saat ini penanggulangan penyakit pada udang yang disebabkan oleh bakteri patogen menggunakan antibiotik sintetik dan obat-obatan lain. Namun, penggunaan antibiotik dan obat-obatan yang tidak bijaksana telah menimbulkan masalah baru yaitu adanya resistensi bakteri patogen terhadap antibiotik, adanya residu pada tubuh udang dan mengurangi kepercayaan konsumen terhadap kualitas produk tersebut. Salah satu alternatif penanggulangan penyakit pada komoditas perikanan khususnya udang adalah penggunaan bakteri penghasil antibiotik alami yang dapat menghambat pertumbuhan dan membunuh bakteri patogen. Seleksi bakteri penghasil antibiotik yang berasal dari rhizosfer mangrove dilakukan berdasarkan kemampuannya dalam menghambat bakteri Vibrio harveyi penyebab penyakit vibriosis dengan menggunakan metode difusi sumuran (Well diffusion method). Penentuan aktivitas penghambatan dilakukan berdasarkan terbentuknya zona jernih di sekitar sumuran yang berisi kultur bakteri uji. Sebanyak 12 bakteri memiliki kemampuan aktivitas antibakteri dari 32 bakteri yang diisolasi dari rhizosfer mangrove. Isolat bakteri Sn 1.1 merupakan isolat bakteri yang memiliki aktivitas antibakteri tertinggi diantara 12 isolat bakteri dengan diamater zona hambat sebesar 18.43 mm. Dengan demikian, isolat Sn 1.1 merupakan isolat berpotensi digunakan sebagai probiotik untuk pengendalian vibriosis pada udang windu.