Studi Kerapatan, Tutupan Jenis, dan Potensi Penyimpanan Karbon Lamun di Perairan Teluk Lasongko, Kabupaten Buton Tengah

Penulis

  • Kasnia Kaatu Program Studi Ilmu Kelautan, Universitas Sembilanbelas November Kolaka
  • Endi Ardianto Program Studi Ilmu Kelautan, Universitas Sembilanbelas November Kolaka
  • Syahrul Muhammad Program Studi Ilmu Kelautan, Universitas Sembilanbelas November Kolaka
  • Heriani Program Studi Pendidikan Biologi, Universitas Sembilanbelas November Kolaka
  • Gaby Nanda Kharisma Program Studi Pendidikan Geografi, Universitas Sembilanbelas November Kolaka
  • Juhardin Program Studi Ilmu Kelautan, Universitas Sembilanbelas November Kolaka
  • La Ode Abdul Fajar Hasidu Program Studi Ilmu Kelautan Universitas Sembilanbelas November Kolaka

Abstrak

Seagrass is one of the coastal plants that has the ability to absorb carbon emissions from the atmosphere, store it in its organs, and deposit it in the sediment around where it grows. Therefore, this plant has an important role to mitigate the impact of climate change due to high carbon emissions in the atmosphere. The aim of this research is to reveal the seagrass species, biomass and vegetation carbon stock as well as seagrass sediment carbon stock in the waters of Lasongko Bay, Central Buton Regency. The density of seagrass data was done by quadratic transect method, sediment collection uses the Auger set, and seagrass carbon as well as sediment carbon analysis was done by LOI method. The result showed that there were 4 seagrass species at station I, and 5 types at station II, namely C. rotundata, T. hemprichii, H. minor, H. Pinifolia, and E. acoroides (only found at station II). The highest stand density of seagrass species was C. rotundata at station I (156.24 stands/m2) and station II (241.57 stands/m2) which was caused by the dominance of this type in both locations. Meanwhile, the highest biomass and carbon stock of the seagrass type is T. hemprichii, with the highest percentage of biomass and carbon stock allocated to the subsurface sediment (roots and rhizomes). Seagrass sediment carbon stocks show fluctuating results depending on the depth of the sediment and the density of the sediment.

 

Abstrak

Lamun merupakan salah satu tumbuhan pesisir yang memiliki kemampuan dalam menyerap emisi karbon dari atmosfer, menyimpannya ke dalam organnya, serta menimbun ke dalam sedimen di sekitar tempat tumbuhnya. Oleh karena itu, tumbuhan ini memiliki peranan penting dalam upaya memitigasi dampak perubahan iklim akibat tingginya emisi karbon di atmosfer. Tujuan penelitian ini adalah untuk mengungkap jenis lamun, biomassa dan stok karbon vegetasi serta stok karbon sedimen lamun yang ada di perairan teluk lasongko kabupaten Buton Tengah. Koleksi data jenis dan kerapatan menggunakan metode transek kuadrat, koleksi sedimen menggunakan Auger set, serta analisis karbon lamun dan sedimen menggunakan metode LOI. Hasil penelitian diperoleh 4 jenis lamun di stasiun I, dan 5 jenis di stasiun II, yaitu C. rotundata, T. hemprichii, H. minor, H. Pinifolia, dan E. acoroides (hanya terdapat di stasiun II). Kerapatan tegakan jenis lamun tertinggi yaitu jenis C. rotundata di stasiun I (156,24 tegakan/m2) dan stasiun II (241,57 tegakan/m2) yang disebabkan oleh dominansi jenis tersebut di kedua lokasi. Sementara itu, biomassa dan stok karbon jenis lamun tertinggi yaitu jenis T. hemprichii, dengan persentase biomassa dan stok karbon tertinggi dialokasikan di bagian bawah permukaan sedimen (akar dan rhizoma). Untuk stok karbon sedimen lamun menunjukkan hasil yang berfluktuatif yang bergantung kepada kedalaman sedimen dan kepadatan sedimennya.

Kata kunci: Lamun, stok karbon, teluk lasongko

Diterbitkan

2024-11-29

Cara Mengutip

Kasnia Kaatu, Endi Ardianto, Syahrul Muhammad, Heriani, Gaby Nanda Kharisma, Juhardin, & Hasidu, L. O. A. F. (2024). Studi Kerapatan, Tutupan Jenis, dan Potensi Penyimpanan Karbon Lamun di Perairan Teluk Lasongko, Kabupaten Buton Tengah . BioWallacea: Jurnal Penelitian Biologi (Journal of Biological Research), 11(2), 245–255. Diambil dari https://biowallacea.uho.ac.id/index.php/journal/article/view/644