Potensi Antibakteri Sansevieria trifasciata Prain. Menggunakan Mikrodilusi Dan Analisis Kemometrik
Keywords:
Antibakteri, triturasi, lidah mertuaAbstract
Eksplorasi Sansevieria trifasciata Prain. sebagai antibakteri hingga kini masih terbatas. Penelitian ini bertujuan untuk pengkajian aktivitas antibakteri dari ekstrak, fraksi, dan subfraksi F terhadap bakteri Staphylococcus aureus dan Pseudomonas aeruginosa menggunakan metode mikrodilusi. Sampel dimaserasi untuk menghasilkan ekstrak kental, dan difraksinasi menggunakan triturasi dan kromatografi kolom vakum (KKV). Data dianalisis secara statistik two way ANOVA dan Principal Component Analysis (PCA). Aktivitas antibakteri menggunakan metode mikrodilusi. Hasil menunjukkan persen inhibisi pertumbuhan bakteri ekstrak, fraksi, subfraksi F, dan K+ konsentrasi 1000 ppm terhadap S. aureus masing-masing adalah 10.16; 24.26; 49.01; 77.26%, berturut-turut. Persen inhibisi bakteri P. aeruginosa yaitu 21.84; 32.51; 48.97; 66.93%, berturut-turut. Konsentrasi hambat minimum ekstrak, fraksi, subfraksi F, dan K+ terhadap Staphylococcus aureus masing-masing 31.25; 1.95; 1.95; 1.95 ppm, masing-masing. KHM terhadap bakteri Pseudomonas aeruginosa masing-masing 15.62; 1.95; 1.95; 1.95 ppm, berturut-turut. Subfraksi F dapat menghambat pertumbuhan bakteri lebih baik (p<0.05) dibanding dengan kelompok ekstrak dan fraksi. Hasil score plot PCA menunjukkan, daya hambat pertumbuhan bakteri kelompok subfraksi F berada pada kuadran yang sama dengan K+. Ekstrak, fraksi, dan subfraksi F dapat menghambat pertumbuhan bakteri Staphylococcus aureus dan Pseudomonas aeruginosa. Subfraksi F berpotensi untuk dikembangkan lebih lanjut sebagai agen antibakteri.